Selasa, 06 Maret 2012

meraih sukses sabar dan bersyukur

ANDAIKAN hidup adalah suatu permainan, harus ada peraturan yang perlu ditaati untuk mencapai kesuksesan. Umunya peraturan itu sebenarnya sederhana, tetapi sering diabaikan. Peraturan itu tak lain dan tak bukan adalah "sabar" dan "bersyukur".

Mengapa harus sabar dan syukur ?

Sabar dan syukur sesungguhnya merupakan ajaran yang banyak sekali disinggung dalam ayat AlQuran maupun hadist Rasulullah SAW. Dengan sabar dan syukur sesungguhnya manusia senantiasa diarahkan untuk tetap berada dalam martabatnya dalam segala aspek kehidupannya.

Dalam prakteknya, kesabaran sebenarnya adalah kemampuan dalam mengendalikan sikap. Dengan kesabaran manusia diharapkan akan senantiasa bisa dengan ikhlas dan rela hati menerima kondisi yang dihadapinya saat sekarang berada di dunia yang fana, demi balasan yang baik di akherat nanti.

Seseorang yang berjiwa penyabar pada prakteknya akan tergambar dalam sikapnya, yakin ia akan rela menunda kesenangan sesaat di dunia, demi kebahagiaan abadi dan jangka panjang di akherat. Sesungguhnya kesenangan akherat jauh lebih tinggi yang disediakan Allah kepada orang-orang yang sabar. Hari ini sebagaimana difirmankan Allah : "Dan sesungguhnya balasan di akherat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa." (QS. Yusuf : 57)

Seseorang yang memiliki kesabaran yang tinggi, memiliki ketangguhan menghadapi berbagai cobaan dan tantangan hidup yang menghadangnya. Sebab, kesabaran itu sejatinya merupakan kekuatan maha dahsyat yang amat besar bagi seseorang yang ingin meraih sukses dalam kehidupan.

Cobalah kita lihat dan perhatikan, sesungguhnya hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan kesabaran, dan sikap sabar merupakan salah satu "Akhlak Qur'ani" yang paling banyak dibicarakan dalam Al-Quran. Maka jelaslah, seseoranmg yang gagal karena dia tidak bisa bersabar. Padahal, hidup ini adalah proses. Dan dalam menjalani proses itu kita bisa hilang kesabaran. Bentuk kesabaran yang di ajarkan dalam Islam adalah kesabaran progresif dan dinamis, bukan kesabaran yang refresif statis yang dapat memandulkan kreatifitas dan aktifitas kita. Kesabaran yang dinamis itu ditunjukkan dengan sikap pantang menyerah, tangguh dan ulet dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan hidup. Kesabaran yang dinamis harus pula dimotivasi oleh semangat kerelaan untuk menunda kesenangan sesaat, demi kebahagiaan yang abadi di akherat. Inilah kesabaran yang nantinya akan membuat seseorang menjadi lebih dekat dengan Tuhannya.

Berikutnya adalah syukur. Sikap ini perlu diaplikasikan seseorang dalam hidupnya. Mengapa ? Karena dengan syukur kita akan menyadari posisi kita sebagai makhluk ciptaan Allah, yang sudah pasti harus tunduk dan tidak pantas bersikap sombong dan takabur dihadapanNya.

Kesadaran bersyukur juga dapat melahirkan sikap rendah hati, tawadhu, terbuka dan memiliki sikap peduli lepada sesama. Sehingga dengan demikian akan membuka peluang bagi diperolehnya rahmat Allah SWT, sekaligus pula membuka peluang bagi diperolehnya kebahagiaan dan nikmat dari sisi Allah SWT. Hal ini sebagaimana firmanNya : "Jika kamu bersyukur, akan Kutambahkan nikmatKu kepadamu. Akan tetapi jika kamu kufur sesungguhnya azabKu amat pedih." (QS. Ibrahim : 7)

Karena itulah, sikap sabar dan syukur jika diamalkan secara dinamis sesuai dengan tuntunan Islam, maka kedua paduan ini akan mengantar kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang berpredikat mulia dan bermartabat, serta senantiasa memdapat bimbingan dan lindunganNya.

Bagi mereka yang ingin mendapatkan kemuliaan dan derajat yang tinggi, hendaklah berusaha semaksimal mungkin agar dapat menjalankan kesabaran dan kesykuran dengan baik, sebab kedua hal tersebut sangat berpengaruh untuk mengangkat harkat dan martabat kita menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Ingatlah, bahwa martabat merupakan tujuan inti dari diturunkannya Al-Quran. Bahkan diutusnya kanjeng Nabi Muhammad SAW ke muka bumi hanyalah untuk menyempurnakan martabat manusia.

Kesuksesan kita sejatinya adalah ketika kita memperoleh gelar bermartabat yang tidak hanya berdatangan dari pandangan segelintir orang saja. Tetapi juga dari sisi Allah SWT.

Marilah kita menjaga martabat kemanusiaan dalam diri kita, dengan tidak memandang dunia ini sebagai tujuan hidup kita. semoga kajian singkat ini bermanfaat bagi mereka yang gemar membacanya.

7 komentar:

Unknown mengatakan...

woow mantap

Trigonal mengatakan...

Bener bro, sabar dan bersyukur adalah kunci kesuksesan

Anonim mengatakan...

Bersabar dar bersyukur, banget susah dilakonun sob...

nasyid mengatakan...

sip

Trigonal mengatakan...

Dua hanl yang sederhana tapi sulit dilakukan...thanks pencerahannya gan

Erwan Setiawan mengatakan...

Untuk kata sabar ntu.
Mudah dibicarakan, tapi susah dilakukan.

Yoga mengatakan...

Banyak orang yang tak bersyukur